Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Danang Maharsa Hadiri Gathering Universitas Aisyiyah Sekaligus Jadi Keynote Speaker

    July 11, 2025

    Mengapa Jogja Disebut Daerah Istimewa? Ini Sejarahnya

    July 4, 2025

    Masalah “DIM”, Tokoh Adat Mentawai, Salomo Simatalu ; Kami Bukan Bagian Dari Minangkabau

    June 30, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Threads
    • Redaksi
    • Direksi
    • Management
    • Disclaimer
    • Policy Privacy
    JogjaEkspress.Com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Subscribe
    • Home
    • HeadLine
    • Features
    • GloNews
      • GLobalNews
      • NASionalNews
      • LOCalNews
      • REGionalNews
    • EkoBisTrend
      • EKonomi
      • BIsnis
      • TrenDing
    • PoliParLemen
      1. East Asia
      2. Economy
      3. View All

      China’s Railways See Over 200m Passengers Since Start of Spring Festival

      February 2, 2025

      More than 80 Dead After Super Typhoon Sweeps Across Country

      February 2, 2025

      Southeast Asia’s Leadership Crucibles: Past Visions, Present Struggles

      February 2, 2025

      European Stocks Close Higher as Earnings Ramp Up; Watches of Switzerland Down 36% in Day Trading

      February 2, 2025

      Sabuk Keamanan Maritim 2025, Kapal AL China & Rusia Latihan Bersama

      May 8, 2025

      Elon Musk Spent More than $290 Million on the 2024 Election, Year-End FEC Filings Show

      February 2, 2025

      European Stocks Close Higher as Earnings Ramp Up; Watches of Switzerland Down 36% in Day Trading

      February 2, 2025

      China’s Railways See Over 200m Passengers Since Start of Spring Festival

      February 2, 2025
    • ShowCelebs
    • RaGam
      • Business
      • Population
    • LifeHealth
      • Travel & Tourism
    • Sports
    • IPTechno
    JogjaEkspress.Com
    Home » Mengapa Jogja Disebut Daerah Istimewa? Ini Sejarahnya
    GloNews

    Mengapa Jogja Disebut Daerah Istimewa? Ini Sejarahnya

    JogjaEkspressComBy JogjaEkspressComJuly 4, 20251 Comment4 Mins Read
    Foto ; detik
    Share
    Facebook Twitter Pinterest Threads Bluesky Copy Link

    Jogjakarta | JogjaEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Pulau Jawa memiliki total enam provinsi dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satunya. Tapi apakah kamu tahu kalau status Daerah Istimewa yang melekat pada Jogja sudah ada sejak zaman pendudukan Belanda?

    Dilansir dari laman BPKP, DI Yogyakarta merupakan provinsi paling tua nomor dua di Indonesia. Hadirnya Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman menjadi satu di antara beberapa alasan penyebab perolehan status istimewa ini.

    Dengan menjadi Daerah Istimewa, pemerintah DIY atau tepatnya Sultan Hamengku Buwono sebagai gubernur memiliki otonomi khusus dalam hal pengelolaan daerah dan kebijakan di tingkat provinsi.

    Yuk, simak penjelasannya berikut ini yang sudah dihimpun redaksi ;

    Asal Mula Keistimewaan Jogja

    Berdasarkan buku Keistimewaan Yogyakarta dari Sudut Pandang Geomorfologi karya Langgeng Wahyu Santosa, Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman mendapatkan statusnya sebagai Kerajaan Vasal atau Zelfbestuurende Landschappen selama masa penjajahan oleh kolonial Belanda.

    Jepang pun turut mengakui keberadaan dua kerajaan tersebut dengan tetap mempertahankan status istimewa yang disebut sebagai Kooti. Melalui penunjukannya sebagai daerah khusus, keduanya diberikan kewenangan untuk mengatur wilayahnya sendiri walau tetap berada di bawah pengawasan Jepang.

    See also  Review: 10 Things You Didn’t See on TV During the 2021 Latin Grammys
    Powered by Inline Related Posts

    Bergeser dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pangeran Purboyo mengusulkan agar Jogja dijadikan daerah otonom secara penuh dalam sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945. Sebagai hasilnya, status quo Kooti dipertahankan hingga terbitnya regulasi tentang pemerintahan daerah.

    Pada tanggal 1 September 1945, terjadi restrukturisasi anggota Yogyakarta Kooti Hookookai yang mengakibatkan pembentukan Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Yogyakarta. Setelah mengetahui pandangan masyarakat Jogja terhadap proklamasi kemerdekaan, Sultan Hamengku Buwono IX mengeluarkan Dekret Kerajaan yang dikenal sebagai Amanat 5 September 1945.

    Dekret tersebut mengandung penjelasan mengenai bergabungnya monarki Jogja ke dalam Republik Indonesia. Pada hari yang sama, Sri Paduka Paku Alam VIII juga mengeluarkan dekret serupa. Wilayah DIY, termasuk Daerah Istimewa Kasultanan dan Daerah Istimewa Paku Alaman, bersama dengan seluruh kabupaten dan kota pun bergabung dengan kekuasaan Kesultanan Yogyakarta.

    Yogyakarta setelah Konferensi Meja Bundar

    Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) menyebutkan bahwa Belanda mengakui Indonesia sebagai Republik Indonesia Serikat. Jogja menjadi Ibu Kota Republik Indonesia sejak tahun 1946, tetapi pada waktu itu hanya berfungsi sebagai negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berpusat di Jakarta. Keadaan ini berlangsung hingga 17 Agustus 1950 ketika UU Nomor 3 Tahun 1950 secara resmi dibentuk.

    See also  Dijual Mulai Kamis, Tiket Pertandingan Timnas Indonesia vs China
    Powered by Inline Related Posts

    Mulanya, undang-undang tersebut hanya membahas pembentukan DIY yang terdiri dari tujuh pasal dan satu lampiran daftar kewenangan otonomi. Regulasi ini hanya mengatur hal-hal seperti wilayah, ibu kota, jumlah anggota DPRD, kewenangan, dan aturan peralihan.

    Dalam UU Nomor 3 Tahun 1950, disebutkan dengan jelas bahwa Jogja merupakan Daerah Istimewa setingkat provinsi, tetapi bukan sebagai provinsi. Meskipun istilahnya mirip, ada konsekuensi hukum dan politik yang berbeda khususnya dalam hal kepala daerah dan wakilnya.

    Walaupun DIY bukan monarki konstitusional, Jogja pun mengadakan pemilu pertamanya di Indonesia untuk memilih anggota legislatif di tingkat Daerah Istimewa, kabupaten, dan kota pada tahun 1951.

    Makna Keistimewaan Jogja

    Status Daerah Istimewa yang didapatkan Jogja memberikan otonomi khusus dalam berbagai aspek pemerintahan dan kehidupan sosial. Lalu, seperti apa makna keistimewaan ini? Berikut beberapa substansi keistimewaan Jogja yang melibatkan tiga hal.

    See also  Mengenal Ova Emilia Sang Rektor UGM, Simak Profilnya
    Powered by Inline Related Posts

    1. Sejarah Pembentukan Pemerintahan Daerah

    Dalam hal ini, Jogja memiliki histori panjang yang berkaitan dengan pembentukan pemerintahan daerahnya. Hal ini tertuang dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 18 setelah amendemen, di mana terdapat prinsip mengakui dan menghormati pemerintahan daerah yang bersifat khusus dan istimewa.

    2. Bentuk Pemerintahan

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pemerintahan DIY merupakan gabungan dua kerajaan, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Melalui Amanat 5 September 1945, keduanya mendeklarasikan bergabung dalam satu kesatuan wilayah NKRI.

    3. Kepala Pemerintahan

    Berbeda dari daerah-daerah lainnya, DIY dipimpin oleh seorang Sultan. Pada tahun 2012, Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan Dekret Kerajaan Sabdatama. Dekret tersebut berisi mengenai posisi gubernur Jogja yang akan dijabat oleh Sultan dan Adipati sebagai wakilnya.

    Itu dia alasan dan sejarah mengapa Jogja bisa disebut sebagai Daerah Istimewa. Semoga bermanfaat, Lur! | JogjaEkspress.Com | detikcom | *** |

    Post Views: 2,008
    GloNews NASionalNews
    Share. Facebook Twitter Pinterest Bluesky Threads Tumblr Telegram Email
    JogjaEkspressCom
    • Website

    Related Posts

    Danang Maharsa Hadiri Gathering Universitas Aisyiyah Sekaligus Jadi Keynote Speaker

    July 11, 2025

    Masalah “DIM”, Tokoh Adat Mentawai, Salomo Simatalu ; Kami Bukan Bagian Dari Minangkabau

    June 30, 2025

    Dapat Cucu, DPD GR Beltim, Rajo Ameh ; Selamat Buat Pak Anies

    June 22, 2025
    View 1 Comment

    1 Comment

    1. JogjaEkspressCom on July 4, 2025 3:10 am

      alhamdulillah

      Reply
    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Top Posts

    European Stocks Close Higher as Earnings Ramp Up; Watches of Switzerland Down 36% in Day Trading

    February 2, 20251 Views

    Elon Musk Spent More than $290 Million on the 2024 Election, Year-End FEC Filings Show

    February 2, 20256 Views

    Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Santri, Sempat Kabur ke Medan

    May 4, 20251,975 Views
    Don't Miss

    Danang Maharsa Hadiri Gathering Universitas Aisyiyah Sekaligus Jadi Keynote Speaker

    By JogjaEkspressComJuly 11, 2025

    Sleman | JogjaEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri sekaligus sebagai keynote…

    Mengapa Jogja Disebut Daerah Istimewa? Ini Sejarahnya

    July 4, 2025

    Masalah “DIM”, Tokoh Adat Mentawai, Salomo Simatalu ; Kami Bukan Bagian Dari Minangkabau

    June 30, 2025

    Dapat Cucu, DPD GR Beltim, Rajo Ameh ; Selamat Buat Pak Anies

    June 22, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    Top Trending
    8.9

    Review: Latest Windows 11 Preview Build Lets You Search for Copied Text

    By JogjaEkspressComJanuary 15, 2021
    85

    Review: 10 Things You Didn’t See on TV During the 2021 Latin Grammys

    By JogjaEkspressComJanuary 14, 2021
    72

    Review: 50 Easy Travelling Habits That Help You Live Longer

    By JogjaEkspressComJanuary 14, 2021
    Demo
    Most Popular

    European Stocks Close Higher as Earnings Ramp Up; Watches of Switzerland Down 36% in Day Trading

    February 2, 20251 Views

    Elon Musk Spent More than $290 Million on the 2024 Election, Year-End FEC Filings Show

    February 2, 20256 Views

    Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Santri, Sempat Kabur ke Medan

    May 4, 20251,975 Views
    Our Picks

    Danang Maharsa Hadiri Gathering Universitas Aisyiyah Sekaligus Jadi Keynote Speaker

    July 11, 2025

    Mengapa Jogja Disebut Daerah Istimewa? Ini Sejarahnya

    July 4, 2025

    Masalah “DIM”, Tokoh Adat Mentawai, Salomo Simatalu ; Kami Bukan Bagian Dari Minangkabau

    June 30, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    JogjaEkspress.Com
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube Tumblr LinkedIn WhatsApp TikTok Telegram
    • Home
    • LifeHealth
    • RaGam
    • PoliParLemen
    • Buy Now
    © 2025 JogjaEkspress.Com 01052025-GMT0603. Designed by JSCgroupmedia.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.